Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Kamis, 24 Desember 2009

SHALAT Nabi

Sudahkah shalat dengan tata cara yang benar? Pertanyaan ini hanya
bisa dijawab "Sudah", apabila kita sudah pernah melihat Nabi dalam
mengerjakan shalat. Sebagaimana sabda Nabi: "Shalatlah anda
sebagaimana anda MELIHAT AKU SHALAT" (HR Bukhari, Muslim, Ahmad).

Sudahkah anda melihat Nabi shalat.......??? Sungguh, amat banyak di
antara kita menjawab "Belum". Bagaimana dengan anda sendiri?

"Melihat Aku Shalat " dalam hadits di atas adalah Melihat Shalat
Nabi. Agar dapat mengerjakan shalat dengan BENAR, seperti telah
melihat Nabi SAW mengerjakan shalat.

Melihat Shalat Nabi , adalah melihat hadits tiap "Gerakan" dan
"Bacaan" shalat yang dicontohkan Nabi. Oleh karena itu, kita perlu
mengetahui hadits Nabi tentang cara berdiri dalam shalat; hadits
Nabi tentang cara mengangkat tangan saat takbir (arah telapak
tangan, keadaan jari-jari, ketinggian telapak tangan); dan seluruh
hadits gerakan shalat lainnya hingga akhir shalat.

Coba kita uji diri sendiri dengan satu pertanyaan saja: "Kemanakah
arah jari-jari kaki dan arah telapak tangan pada saat takbiratul
ikhram?"

Ingat, jawaban kita diragukan kebenarannya jika tidak berlandaskan
hadits. Dapat dipastikan, jika kita belum pernah belajar shalat
dengan benar (Melihat Shalat Nabi), pasti tata cara shalat kita
masih banyak yang keliru. Jangan heran, kalau banyak orang yang
merasa baru bangun dari tidur panjangnya selama ini setelah
"Melihat Shalat Nabi", karena selama ini mereka tidak sadar akan
kesalahannya. Tata cara shalat mereka masih seperti yang mereka
peroleh sejak kecil.

Ketahuilah, bahwa arah jari-jari kaki ketika berdiri dalam shalat
adalah menghadap kiblat! Pada saat takbiratul ikhram, telapak
tangan juga diarahkan ke kiblat. Inilah yang dicontohkan oleh Nabi
SAW (lihat haditsnya dalam buku). Coba kita perhatikan, berapa
banyak kira-kira orang yang masih keliru dalam hal ini (jari kaki
menghadap serong kiri & kanan, dan telapak tangan tidak ke arah
kiblat)? Ternyata masih sangat banyak orang yang keliru, bukan?
Bagaimana denga anda sendiri..? Penulis selalu menjumpai kekeliruan
ini di mana-mana. Kenapa demikian, tidak lain karena mereka belum
pernah melihat shalat Nabi. Itu baru takbiratul ikhram... permulaan
shalat. Bagaimana dengan gerakan-gerakan shalat selanjutnya?

Waspadalah, shalat adalah perkara pertama yang dihisab di hari
kebangkitan! "Barangsiapa yang baik (diterima) shalatnya, maka baik
(diterima) pula segala malan yang lain, dan barangsiapa yang rusak
(ditolak) shalatnya, maka rusak (ditolak) pula segala amalan
lainnya" (HR Thabarani).

Apakah cara shalat anda sudah dikalibrasi (dibandingkan) dengan
shalat Nabi? Bagaimana kalau shalat anda ditolak karena tidak
pernah belajar Shalat Nabi?

Mari kita berusaha menuju shalat sempurna!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar